Dampak Bebban Lingkungan dan Longsor: Pandangan Terhadap Kehilangan Lahan dan Kesuburan Tanah di Indonesia

Dampak Bebban Lingkungan dan Longsor: Pandangan Terhadap Kehilangan Lahan dan Kesuburan Tanah di Indonesia

Kejahatan lingkungan dan longsor seringkali dilihat sebagai dua fenomena yang sangat berbeda, tetapi keduanya memiliki dampak yang sangat serius pada kehilangan lahan dan kesuburan tanah di Indonesia. Seperti bagaimana seorang pengusaha yang menghadapi kegagalan bisnisnya karena tidak memperhatikan lingkungan sekitarnya sehingga membuatnya sulit untuk beroperasi kembali, dan juga menyebabkan kerusakan pada lingkungan sekitar.

Dampak Beban Lingkungan

Beberapa di antara dampak beban lingkungan yang paling serius adalah:

  • Beban lahan: Penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan kerusakan pada habitat dan ekosistem alam. Contohnya, pengembangan parit-parit untuk produksi bahan bakar minyak dapat mengganggu migrasi burung dan kawasan hutan.
  • Pencemaran udara: Pembakaran bahan bakar fosil dapat menyebabkan polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan. Contohnya, kebakaran hutan di Jawa Barat pada tahun 2020 mematikan lebih dari 13 juta hektar hutan dan menyebabkan polusi udara yang sangat parah.

Dampak Longsor

Longsor dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:

  • Perubahan iklim: Perubahan iklim dapat menyebabkan lautan untuk lebih meningkat dan mengakibatkan longsor. Misalnya pada tahun 2018 di Sulawesi Utara, badai pasang surut yang disebabkan oleh perubahan iklim membuat lepasan tanah yang parah.
  • Penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan: Penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan erosi tanah dan longsor. Misalnya, pengembangan jalan tol di daerah rawa-rawa dapat menyebabkan erosi tanah dan longsor.

Pesan dari Sains

Menurut Profesor Dr. Ir. Arif Suryadi, M.Si., selaku Direktur Pusat Penelitian Universitas Gadjah Mada (UGM), “Kehilangan lahan dan kesuburan tanah seringkali disebabkan oleh perubahan iklim dan penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan. Oleh karena itu, kami sangat berharap pemerintah dapat mengambil tindakan cepat untuk mengatasi masalah ini.”

Menurut Biro Pusat Statistik (BPS), Indonesia kehilangan lahan sekitar 12 juta hektar pada tahun 2019. Dengan demikian, sangat penting bagi kita semua untuk berpartisipasi dalam mengatasi masalah ini dengan cara yang lebih baik. Misalnya, kita dapat memilih produk-produk yang berasal dari sumber yang terpercaya dan memiliki pola produksi yang ramah lingkungan.

Langkah Berikutnya

Untuk mengatasi masalah kehilangan lahan dan kesuburan tanah, kita harus dapat menemukan solusi yang dapat dilakukan oleh masing-masing. Misalnya:

  • Menggunakan teknologi: Menggunakan teknologi pengendalian hama dan penyakit pada tanaman untuk mengurangi penggunaan pestisida. Contohnya, di Jawa Barat ada sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi pengendalian hama yang ramah lingkungan.
  • Mengelola air: Menggunakan teknik irigasi yang lebih baik untuk menghemat air. Contohnya, di Sulawesi Utara ada sebuah komunitas yang menggunakan sistem irigasi yang terbuka sehingga mereka dapat menghemat 50% air.

Terakhir, sangat penting bagi kita semua untuk bersatu dan berpartisipasi dalam mengatasi masalah ini. Kita harus menjadi pemain utama dalam mencegah kehilangan lahan dan kesuburan tanah di Indonesia. Dengan demikian, masa depan kita bisa lebih cerah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *